Skip to main content

Rokok dan Perang



Sumber: http://houel.perso.neuf.fr/pages/CHESTERFIELD.htm
Sumber: http://houel.perso.neuf.fr/
Minahasa, Sulawesi Utara tahun 1946. Soekarno dan Hatta telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jakarta. Di zaman Belanda, banyak orang Minahasa yang menjadi tentara KNIL. Ketika Jepang menyerah, kekuasaan beralih ke Nica. Kemudian Belanda mau berkuasa lagi. Tentara KNIL Minahasa punya pengalaman diskriminasi dari tentara KNIL Belanda. 
 
Diskriminasi dalam bentuk pembedaan pembagian jatah ransum dan rokok. Tentara KNIL Minahasa mendapat jatah beras sisa-sisa perang, sedangkan tentara KNIL Belanda mendapat jatah beras yang baru. “Jatah rokok KNIL Belanda mendapat Lucky Strike, KNIL pribumi Homare dan Kinsi, rokok Jepang,” tulis H.B. Palar dalam bukunya, Minahasa Benteng Terakhir NKRI (2009).

Pembedaan pembagian jatah tersebut, tampaknya berhubungan dengan diskriminasi rasial sejak zaman Belanda berkuasa. “Diskriminasi rasial yang senantiasa ada dalam seluruh sejarah KNIL,” tulis R.Z. Leirissa dalam bukunya Minahasa di Awal Perang Kemerdekaan Indonesia: Peristiwa Merah Putih dan Sebab-Musababnya  (1997).

Selain jenis-jenis rokok yang disebut Palar tersebut, Leirissa juga menyebut beberapa nama lainnya. Rokok bermerek Chesterfield adalah jatah untuk KNIL Belanda, sementara rokok bermerek Koa adalah jatah untuk tentara KNIL Minahasa. “Menonjolnya masalah pembagian rokok ini sehinggapada suatu ketika peristiwa di tahun 1946 itu, oleh pihak Belanda, sering dijuluki ‘pemberontak rokok’ (sigaretten opstand)”, tulis Leirissa. 

Chesterfield adalah merek rokok bermutu tinggi yang terkenal mulai awal abad 20. Rokok ini mulai diprokduksi oleh  Liggett & Myers Tobacco Company tahun 1911. Namun ia pertama kali diproduksi tahun 1873 oleh Drummond Tobacco Company of St. Louis di Missouri, Amerika Serikat.

Sementera menurut  situs komunitaskretek.or.id dalam artikel berjudul Rokok Kretek sebagai Politik Propaganda Anti Jepang, rokok bermerek Kooa diproduksi di Jawa oleh Jawa Tobacco Kojo. Perusahaan rokok ini sudah berdiri sejak zaman Belanda. Ketika Jepang masuk, perusahaan ini beralih tangan dan berganti nama pula. Nama-nama rokok di masa Jepang adalah Kooa, Mizuho, Siraho, Sekidoo, dan Semangat. Kooa adalah rokok yang cukup populer di masyarakat.    

Diskriminasi rasial itulah yang antara lain menjadi pemicu meletusnya peristiwa 14 Februari 1946. Yaitu peristiwa penyerangan tentara-tentara KNIL dan para pemuda Minahasa yang sudah lama muak dengan Belanda. Mereka menyerang Tangsi Militer Teling  di Manado. Tangsi ini merupakan salah satu asrama KNIL yang penting.  

Comments

Popular posts from this blog

Awal Mula Gerakan Pantekosta di Tanah Minahasa

Sekolah Alkitab di Surabaya tahun 1941 Orang-orang Minahasa di tanah rantau, bertemu dan meyakini gerakan Pantekosta yang diperkenalkan oleh para missionaris keturunan Belanda yang bermigrasi ke Amerika. Lalu para penginjil ini pulang kampung dan menyebarkan gerakan Pantekosta di tanah asal mereka. PELABUHAN Amurang, 13 Maret 1929. Sebuah kapal penumpang yang berlayar dari Surabaya baru saja berlabuh. Dua penumpang di antaranya sedang menjalankan misi gerakan Pantekosta. Julianus Repi dan Alexius Tambuwun, nama dua penumpang itu.    Di Tanah Jawa, tanah perantauan, mereka mengenal dan belajar aliran kekristenan ini. Di tanah asal mereka, Minahasa jemat Kristen Protestan sudah berdiri sampai ke kampung-kampung sejak beberapa abad lampau. Dengan semangat yang menyala-nyala, dua pemuda ini bertekad pulang ke tanah kelahiran untuk menjalankan misi.   "GPdI masuk di Sulut ketika itu dikenal dengan Sulutteng pada awal Maret 1929. Julianus Repi dan Alexius Tambu...

Tragedi Kebudayaan pada Makam Leluhur

Dibuat dengan AI, bing.com SUATU malam, mungkin dua minggu dari sekarang, saya mengambil waktu sejenak berdiri di pinggir jalan. Tepatnya, dekat jalan masuk menuju ke rumah sakit Gunung Maria, Tomohon. Posisi saya berada di tempat parkir sebuah minimarket waralaba.   Di seberang jalan, lampu terang benderang dari sejumlah gedung yang berjejer. Ada gedung retail perabotan rumah tangga dan asesoris. Di sebelahnya ada gedung restoran walaraba. Keduanya adalah perusahaan waralaba international. Sebuah gedung tempat fotocopy milik pengusaha lokal tampak terjepit di antara dua gedung itu. Jalanan yang padat dengan kendaraan makin membuat tempat itu benar-benar seperti kota modern.   Pada jalan ke arah menuju Tondano dan Kawangkoan, di tengah-tengahnya, patung Tololiu terlihat samar, sesekali cahaya lampu kendaraan mengenai wajahnya. Ia bukan sekadar benda. Patung ini adalah artefak, sebuah teks dan narasi tentang heroisme komunitas ini. Tapi, siapa yang peduli dengan itu ketika s...

Riwayat Lagu ‘Sayang-sayang Si Patokaan’

Lagu 'Patokaan' pada iklan Haagsche Courant edisi Februari 1928 “Sayang-sayang si Patokaan” lagu rakyat asal Minahasa yang bemula dari saling ejek antar orang-orang di beberapa kampung di Tonsea, bagian utara tanah Minahasa. Dalam perjalanannya, lagu ini sering disalahartikan. SUATU hari di tahun 1950-an, Wilhelmus Absalom Reeroe, waktu itu sebagai mahasiswa di Jakarta menyaksikan sebuh kapal perang Uni Soviet yang berlabuh di Tanjung Priok, Jakarta. Sebagian penumpang kapal turun untuk main sepak bola persahabatan di lapangan Ikada. Sebelum pertandingan di mulai, orang-orang Uni Soviet ini terlebih dahulu menyanyikan sebuah lagu yang sangat dikenal oleh Roeroe sejak masa kanak-kanaknya di Kakaskasen, Minahasa. Lagu “Sayang-sayang si Patokaan”. Aslinya, syair lagu ini ditulis dalam bahasa Tonsea. “Terkejutlah juga kami mendengarnya,” tulis Roeroe dalam bukunya I Yayat U Santi, terbit tahun 2003. Di masa perpeloncoan mahasiswa di tahun 1950-an itu, kata Roero...