Saturday, July 28, 2018

Sore itu dan Jejak-jejak Masa Lalu Tomohon

 

TUGU Pancasila itu berdiri tahun 1976. Menara Alfa Omega di belakangnya selesai dibangun tahun 2018. Gedung gereja Sion, di bagian lebih ke belakang dibangun tahun 1878. Di sampingnya terdapat Rumah Sakit Bethesda yang berdiri tahun 1950-an. Bangunan-bangun ini menghiasi pusat kota Tomohon. 

Di tengahnya terdapat sebuah taman. Setiap sore ramai orang-orang di sini. Anak-anak berlari kesana kemari. Tampak pula beberapa anak muda duduk manis menikmati udara dingin sore itu. Tampak sesekali mereka berselefie ria, setelah itu cekikikan. Orang-orang tua tak mau ketinggalan. Ada yang mengambil gambar berpasangan, ada pula yang berdiri kaku seperti kelompok paduan suara.

Di sebelah utara menara ini terdapat lahan parkir kendaraan. Dulunya di situ ada SPBU. Di belakangnya terdapat pusat kuliner.

Tanggal 30 September 1957, Presiden Soekarno datang ke Minahasa. Sebuah foto hitam putih yang telah beredar luas di internet merekam kedatanganannya. Tampak Soekarno berjalan keluar dari gedung gereja Sion, di sampingnya Ketua Sinode GMIM, Ds. A.Z.R. Wenas. Gedung gereja Sion bercat warna putih yang menghadap ke arah Timur tampak berada di belakang mereka. Soekarno datang ke Tomohon untuk menghadiri HUT GMIM bersinode ke-23. Sebuah foto yang memperlihatkan kemeriahan menyambut sang presiden.

Pas di situlah taman ini dibangun, tempat saya berdiri sore ini.

Menara Alfa Omega adalah simbol baru kota Tomohon. Dari namanya, sudah jelas bahwa ia diambil dari istilah Kristen. Artinya Yesus sebagai 'Awal dan Akhir'. Sejak pertengahan abad 19, Tomohon telah menjadi pusat kekristenan. Gereja Sion adalah salah satu jejaknya. Kini, pusat gereja terbesar di Tanah Minahasa, GMIM, kantor sinodenya berdiri di Kota Tomohon.

Rumah Sakit Bethesda juga adalah bukti kehadiran kekristenan di Tanah Minahasa, terutama di Tomohon. Di zaman ketua sinode ds. A.Z.R. Wenas, GMIM memberi perhatian khusus pada kesehatan sebagai wujud kehadirannya di tengah masyarakat. Di beberapa pusat kecamatan berdiri Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA). Lalu kemudian didirikan pula beberapa rumah sakit. Rumah Sakit Bethesda adalah yang terbesar.

Pada badan tugu Pancasila itu terukir nama Menteri Dalam Negeri Amir Machmud yang meresmikan tugu itu pada tanggal 11 Agustus 1976. Agustus tahun ini tugu itu berusia 42 tahun. Ia adalah jejak pemerintahan orde baru yang hingga runtuhnya tahun 1998 hanya mengenal seorang presiden bernama Soeharto.

Usai menikmati udara sejuk kota Tomohon di antara bangunan-bangunan itu, saya menyebrangi jalan raya yang padat kendaraan menuju arah Timur. Melewati sebuah lorong yang berakhir di sebuah pertigaan. Di samping kirinya berdiri Balai dan Kantor Kelurahan Kamasi. Gedung dua lantai ini diresmikan pada 10 Agustus 1979 oleh Bupati KDH Tkt II Minahasa BG Lapian BA.

Balai itu dibangun pada masa Tomohon masih sebagai salah satu kecamatan Kab. Minahasa. Ia nanti menjadi daerah otonom sebagai kota pada awal tahun 2000an.

Ketika datang ke kota ini untuk berkuliah tahun 1998, pas beberapa bulan setelah jatuhnya rezim orde baru, saya masih sempat menonton film di bioskop Sonya dan Nusantara. Salah satu gedung bioskop itu sudah berubah menjadi pusat perbelanjaan.

Tomohon kini memang sudah banyak yang berubah.

Namun begitu, jejak-jejak dari zaman kolonial, orde lama hingga orde baru masih dapat dijumpai lewat bangunan-bangunan itu. Suatu masa di depan, menara Alfa Omega yang kini sebagai ikon baru nanti akan juga menjadi penanda dari masa kini Kota Tomohon. Seperti juga, sebuah bangunan baru rumah sakit Bethesda yang sedang dibangun tepat di samping depan gedung gereja Sion.

Entah bagaimana generasi mendatang memandangnya, yang jelas bangunan apapun yang dirancang untuk bertahan lama selalu punya cerita. Cerita itu selalu berurusan dengan nama, entah ia dikenang dengan penuh kebanggaan atau juga penuh kekesalan.

No comments :

Post a Comment